Untuk mengetahui keampuhan teknik komunikasi subyektif
ini perhatikan beberapa contoh skenario hidup di bawah
ini.
Contoh skenario 1 - Meningkatkan Usaha/Bisnis
Contoh Kasus 1
Joko adalah seorang pedagang yang menjual alat-alat
rumah tangga. Banyak yang datang mengunjungi tokonya. Tetapi mereka
hanya datang melihat-lihat tetapi tidak membeli.
Kenapa ya?
Hal ini, mungkin, disebabkan oleh toko pesaingnya di seberang
jalan yang menjual produk yang sama.
Situasi ini sudah berlaku cukup lama.
Omzet menurut dratis. Joko
pun bingung dan stress.
Apa yang terjadi? Mengapa bisa begitu? Joko mulai
putus asa.
Contoh Kasus 2
Agus sedang menjalankan bisnis jaringan. Dia berhasil memperkenalkan
bisnis jaringannya kepada beberapa rekan barunya dan mereka
memperlihatkan bahwa mereka tertarik.
Tetapi masalahnya adalah mereka selalu memberikan
seribu satu macam alasan ketika diajak join. Mereka secara halus
menolak untuk bergabung. Agus bingung. Padahal dia berharap
teman-temannya bisa ikut bergabung. Dan dia
tidak bisa memaksa mereka untuk join. Posisi Agus pun tidak
berkembang.
Apa yang harus dilakukan? Dia bingung dan frustrasi!
Apa Solusi Mereka?
Mereka mendapatkan di internet teknik bagaimana mempengaruhi pikiran
orang lain dan mereka belajar.
Joko mulai mempengaruhi pikiran orang-orang yang berkunjung ke tokonya dari
jarak jauh. Demikian juga Agus mulai mempengaruhi pikiran calon
prospeknya sebelum mereka bertemu secara nyata.
Dan apa yang terjadi?
Joko hampir tidak percaya apa yang dia lihat. Entah dari mana
datangnya para pelanggan tersebut. Tokohnya penuh sesak oleh
pelanggan dan pembelian meningkat pesat.
Bahkan para pelanggan yang dulu meninggalkan dia sekarang
kembali lagi menjadi pelanggannya.
Demikian juga Agus. Bisnis jaringannya berkembang pesat.
Bahkan orang-orang secara sukarela meminta untuk berbisnis
dengan dia. Dia tidak perlu capek-capek memprospek
karena prospek datang sendiri.
Contoh Skenario 2 - Mendapatkan Kekasih
Contoh kasus 1
Rini adalah seorang gadis manis. Dia naksir seorang
cowok, bernama Gunawan. Tetapi Rini malu memulai hubungan
itu karena dia seorang perempuan. Tidak etis kalau perempuan
yang duluan nembak.
Berbagai sinyal dikirim, baik melalui telepon, sms, dan email
Gunawan tidak memahami perasaan Rini. Sehingga Rini mulai kuatir
jangan-jangan Gunawan justru suka cewek lain.
Karena harga diri dan gengsi Rini tetap memendam perasaan cinta itu.
Contoh Kasus 2
Roni jatuh hati atau naksir seorang cewek, Jeni, yang dekat
dengan cowok lain, Ahmad. Jeni dan Ahmad sering
bersama-sama walaupun mereka belum jadian, tetapi sedang
menjurus ke arauh itu.
Roni suka sekali sama Jeni. Tetapi situasi itu sangat
menyulitkan bagi Roni. Dan Roni adalah tipe cowok pemalu. Dia
mencari kesempatan yang baik untuk berbicara dengan Jeni tetapi
kesempatan itu tak kunjung tiba.
Apa yang harus Roni lakukan? Bagaimana membuat Jeni mau
berbicara dengan dia dan bahkan kalau bisa menyukainya?
Contoh Kasus 3
Wawan dan Sri sudah 2 tahun menjalin cinta. Dan menjelang
akhir tahun ke 2 Wawan menyukai perempuan lain dan dia pun selingkuh.
Sri sangat terpukul oleh perselingkuhan itu. Dia sudah banyak
berkorban demi hubungan mereka. Dia merasa sangat hancur oleh
penghianatan itu.
Akan tetapi dia masih tetap ingin memperbaiki dan mempertahankan
hubungan itu karena dia sangat mencintai Wawan.
Pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara memisahkan Wawan dengan
selingkuhannya itu? Bagaimana membuat hati Wawan tetap untuk Sri
dan Wawan tetap setia?
Apa Solusi Mereka?
Subjective Communication atau komunikasi pikiran bawah sadar
menolong mereka. Juga karena pencarian solusi melalui internet
mereka yang bermasalah di atas menemukan dan mempelajari teknik
mempengaruhi pikiran orang lain dengan teknik Subjective
Communication!
Apa Yang Terjadi Kemudian?
Rini mendapatkan Gunawan dan mereka saat ini saling mencintai.
Demikian pula Roni mendapatkan Jeni. Entah mengapa tiba-tiba
saja Jeni berpisah dengan Ahmad. Dan berbalik pada Roni.
Sama halnya dengan Sri dan Wawan. Pada akhirnya hati Wawan berubah
dan meninggalkan selingkuhannya. Hubungan mereka harmonis kembali
dan bahagia lagi.
Contoh skenario 3 -
Mendapatkan
Pekerjaan
Contoh Kasus 1
Anton, 45 tahun, baru saja di-PHK. Dan dia harus menghidupi
keluarganya. Istrinya hanyalah seorang ibu rumah tangga. Dan 3
orang anaknya masih yang masih sekolah dan baru masuk kuliah.
Mereka membutuhkan biaya yang banyak untuk anak-anak dan kebutuhan
keluarga.
Karena itu Anton harus mencari pekerjaan. Dia pun melamar
bekerja di beberapa perusahaan dan instansi. Tetapi sayang semua
lamarannya di tolak. Mungkin karena dia sudah tidak mudah lagi.
Sudah 3 bulan Anton tidak bekerja dan tabungannya
sudah semakin menipis. Sudah berada dalam kondisi menguatirkan.
Anton bingung, tidak tahu harus buat apa dan dia sangat stress.
Apa solusinya?
Seorang teman memperkenalkan teknik subjective communication
kepadanya. Setelah mempelajarinya, Anton, mencoba lagi melamar
pekerjaan.
Dan 2 hari sebelum wawancara Anton melakukan Subjective
Communication. Dia mempengaruhi pimpinan, Mr. Galak namanya,
yang melakukan wawancara. Dan Mr. Galak terkenal tidak
bersahabat terhadap setiap peserta wawancara.
Ketika Anton berada di hadapan Mr. Galak untuk wawancara, entah
mengapa, Mr. Galak menjadi begitu ramah terhadap Anton.
Apa yang terjadi kemudian?
Betapa gembiranya Anton ketika hasilnya sangat positif. Dia diterima
bekerja. Bahkan dia mendapat posisi yang diimpikan selama ini,
jabatan manager.
Contoh Kasus 2
Gery baru saja lulus kuliah dan ingin segera mendapatkan pekerjaan.
Sebuah perusahaan membuka lowongan kerja untuk satu posisi atau
jabatan.
Dan persyaratannya adalah pengalaman kerja minimal 10 tahun. Ada
beberapa pelamar yang mengirim lamaran mereka. Dan mereka sudah
punya pengalaman kerja rata-rata di atas 10 tahun.
Sementara Gery belum punya pengalaman apa-apa karena
dia baru saja lulus kuliah dan lagi jurusannya tidak sesuai dengan
pekerjaan yang ditawarkan. Jurusan yang diperlukan adalah akuntansi
sementara jurusan Gery adalah biologi. Apa hubungannya?
Solusi Gery?
Gery juga baru saja mengikuti kursus Subjective Communication. Dia
mau membuktikan keampuhan teknik rahasia ini.
Dia pun melakukan Subjective Communication sebelum
wawancara.
Apa yang terjadi?
Aneh sekali karena Gerylah yang diterima mengalahkan
para pelamar lainnya yang jauh lebih berpengalaman. Bahkan lebih
aneh lagi karena jurusan atau keahlian Gery berbeda dengan jenis
pekerjaan.
Tetapi itulah yang terjadi karena kekuatan Subjective
Communication!!
Dan masih banyak skenario lain dalam hidup ini yang anda
dapat lakukan dan alami dengan teknik rahasia ini.
Seperti apa skenario yang anda inginkan? Anda dapat
melakukan apa saja dengan teknik rahasia ini.
Bandingkan kedua teknik komunikasi dibawah ini:
Komunikasi
Obyektif
(pikiran sadar/komunikasi
normal)
|
Komunikasi
Subyektif
(komunikasi pikiran bawah sadar)
|
Bertemu Langsung
Jarak dekat
Gangguan? Banyak (bunyi-bunyian, suara orang, suara
kendaraan, anak, psikologis, emosi, ketegangan, dll)
Bisa mempengaruhi? Belum tentu
karena tergantung siapa yang lebih dominan. Dalam
komunikasi obyektif posisi/jabatan, status sosial
sangat mempengaruhi.
Tingkat keberhasilan mempengaruhi? 20%
(Kalau bawahan/karyawan minta kenaikan gaji, dapat
tidak? Coba perhatikan para karyawan yang demo untuk
kenaikan gaji. berhasil tidak? Dalam kebanyakan
kasus TIDAK berhasil.)
Kalau minta orang jadi pelanggan, mau gak dia? Yaa,
tergantung apa produknya dan kualitasnya.
Kalau bawahan minta duit, dikasih gak? Yaa . .
tergantung kalau bosnya baik hati. Kalau tidak malah
dapat omelan.
Kalau anda minta pacaran sama gadis cantik
atau langsung nembak, mau gak dia?
Paling-paling dapat sindirian atau omelan.
Dan kesempatan anda untuk mendapatkan dia hilang
selamanya.
Teknik komunikasi obyektif sering tidak efektif
karena banyaknya penghalang dan penggangu.
|
Tidak bertemu langsung
Jarak jauh
Gangguan? Tidak ada. Karena tidak ada kontak
langsung. Tidak ada ketegangan karena kitalah yang
mendominasi.
Bisa mempengaruhi? Sudah pasti!
Karena dengan teknik ini kitalah yang memegang
kendali. Posisi, jabatan, status, dll tidak
berpengaruh. Pikiran target kitalah yang
kendalikan sesuka hati kita.
Tingkat keberhasilan mempengaruhi? 98%
(Dengan komunikasi pikiran bawah sadar bawahan hanya
akan manggut-manggut. Tiba-tiba aja
dia jadi ramah kepada anda dan memberikan
keinginanan anda.
Dan tanpa diminta bos anda berbaik hati menaikan
gaji anda.
Bahkan anda dapat merubah suatu keputusan
yang sudah diambil.
Anda member kami yang berhasil merubah MOU
suatu perjanjian usaha. Padahal kontrak sudah
ditandatangani di atas meterai. Nanti baca kesaksian
kisah nyatanya di bawah ini.
Di Eropa dan Amerika teknik Komunikasi Subyektif ini
dipakai untuk merubah (to sway) suatu keputusan
proposal bisnis.
Kalau ada orang menjalankan bisnis yang sama dan
bersaing, orang yang menggunakan teknik rahasia
inilah yang pasti akan keluar sebagai pemenang.
|